Bismillah
Masya Allah, Subhanallah, Allahu Akbar.. Segala pujian hanya layak dipersembahkan untuk Allah, Sang Maha Pengatur. Di balik semua peristiwa, apapun itu pastilah mengandung hikmah luarbiasa.
Penghinaan terhadap Al Qur'an yang dilakukan oleh Ahok memberi efek luarbiasa terhadap reputasinya sebagai seorang pelayan rakyat (pejabat publik) dan terhadap Al Qur'an tentunya.
Dalam tulisan ini, saya hanya ingin fokus di poin kedua. Saat sesuatu yang sangat dicintai dilecehkan, dengan serta-merta para pecintanya akan bergerak untuk membela.
Itulah yang terjadi pada umat Islam hari ini. Aksi Damai Membela Al Qur'an yang digelar serentak di beberapa kota besar di Indonesia sejatinya hanya beralaskan satu hal, rasa cinta pada Al Qur'an. Hanya itu.
Kami mencintai Al Qur'an karena kelak ia akan memberi syafaat dan menemani kami para pembacanya.
Kami mencintai Al Qur'an karena hanya itulah sejatinya panduan hidup kami menuju bahagia dunia dan syurga.
Kami mencintai Al Qur'an karena kalamNya mampu mengetuk ruang kesadaran kami untuk kembali pada fitrah.
Kami mencintai Al Qur'an karena ialah pelipur lara, penghapus duka, pemberi jalan keluar dari masalah kami.
Kami mencintai Al Qur'an, dengan sepenuh kesadaran, jiwa dan raga kami.
4 November, semoga menjadi saksi bahwa umat Islam adalah umat yang sangat mencintai Al Qur'an.
Semoga pula, peristiwa ini semakin membuka hati kita agar semakin dekat dengan Al Qur'an, membacanya, mempelajarinya, mengajarkan, mengahafal, dan mengamalkan kandungannya.
Dan semoga penegakan hukum di negeriku tercinta semakin adil, tanpa diskriminasi.
Semoga umat Islam terbangun dari lelapnya, untuk kembali pada Al Qur'an, kembali bersatu, kembali bergerak berubah menjadi muslim yang lebih bermartabat.
A
Artikel lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kami Cinta Al Qur'an"
Posting Komentar