Bismillah...
Al-Qomar (54): 1-3
(1)
Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan
pun terbelah.
(2)
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin)
melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah)
sihir yang terus-menerus.
(3)
Dan mereka mendustakan (Muhammad) dan
mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya.
Suatu hari, saat Islam
masih diterima oleh sedikit orang di Mekkah, saat Rasulullah saw masih memulai
dakwahnya, saat musuh-musuh Islam terutama di kalangan kaum Quraisy semakin
gencar menunjukkan permusuhannya, pada satu kesempatan saat Rasulullah dengan para
sahabat sedang melakukan thawaf maka orang-orang musyrikin Mekkah menghampiri
beliau dan memberikan sebuah tantangan yang kedengarannya sangat mustahil.
Adapun tujuan mereka
melakukan hal tersebut bukanlah untuk mencari kebenaran tetapi hanya untuk
mempermalukan Rasulullah saw di depan khalayak ramai sehingga beliau akan
menghentikan dakwahnya. Apa yang dikatakan oleh orang musyrik tersebut?
Mereka meminta
Rasulullah saw untuk membelah bulan. Dengan sebuah teriakan yang cukup kuat
untuk didengar oleh seluruh masyarakat Mekkah, seseorang menantang Rasulullah
saw. “Wahai Muhammad, apakah kamu ingin kami semua beriman kepada apa yang
engkau bawa?” tanyanya. Rasulullah saw menjawab, “Tentu”. Kemudian orang
tersebut kembali berujar. “Kami ingin engkau membelah bulan tersebut” lanjutnya
seraya menunjuk kea rah bulan yang sedang purnama.
Kemudian Rasulullah saw
menjawab, “Apakah jika aku meminta kepada Allah agar melakukan apa yang kalian
minta maka kalian akan beriman?” beliau memastikan. “Ya” jawab kaum musyrikin.
Maka Rasulullah saw pun membuat garis pada bulan dengan jari telunjuknya
sehingga bulan tersebut terbelah atas kehendak Allah.
Kemudian apa yang
terjadi? Apakah kaum musyrikin yang semula menantang beliau kemudian masuk
Islam? Tidak! Mereka tetap dalam kekafirannya, seperti yang Allah gambarkan
pada QS Al-Qomar : 2 diatas, mereka mengatakan bahwa sihir Rasulullah semakin
kuat.
Mengapa Allah menutup
hati mereka dari kebenaran meskipun mereka langsung melihat dengan mata kepala
sendiri berbagai macam mukjizat yang luarbiasa, kemudian Rasulullah saw ada
bersama mereka? Jawabannya adalah karena yang mereka cari bukanlah kebenaran
itu sendiri, yang mereka inginkan adalah kehancuran dakwah dan para
pengembannya. Maka Allah pun menutup dan mengunci hati mereka agar tidak
tersentuh dengan nilai-nilai kebenaran, meskipun itu terpampang jelas di depan
mata.
September 2018
Artikel lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Bulan Terbelah"
Posting Komentar