Hey..
kapankah kiranya keinsyafan itu menetap dalam jiwa? Saat diri ini merasa bosan,
sedikit letih dengan rutinitas tiba-tiba dengan mudahnya haluan itu diputar.
Memilih untuk berleha-leha. Padahal sebentar tadi betapa diri ini menggebu-gebu
dengan semua tugas dan cita-cita yang ingin ingin dicapai. Ada apakah gerangan
di jiwa ini? Oh, hadirlah wahai kedamaian.. menetaplah disini dalam kedalaman
jiwaku yang merapuh. Tak ingin rasanya kesalahan itu terulang lagi. Cita-cita
yang kandas di tengah jalan akibat terlalu mengasihani diri..
Sementara,,
banyak teramat banyak yang ingin kucapai dalam hidup yang sekejap ini. Menjadi
rembulan, menjadi matahari, menjadi gemintang indah. Mengulurkan tangan bagi
sesama, berarti buat diri. Oh, kedamaian sekali lagi hadirlah,, aku
butuh..sangat butuh malah..huhuhu.. kalau tahu begini untuk apa aku menanamkan
mimpi-mimpi itu kalau toh akhirnya di tengah jalan aku harus mengalah dan
memaafkan diri sendiri??
Adakah
tiada siapa peduli..
Pilihanku
hanya satu memulainya lagi dengan langkah ketetapan yang semakin menghujam,
tidak memberi celah bagi diri untuk merasa dikasihani, merasa butuh pembenaran
untuk segala hal yang tidak mendekatkan diri ini pada cita-cita. Sungguh aku
ingin menjadi ‘sesuatu yang berarti’ hiks..
Adakah
tiada siapa peduli…
Hadirlah
kedamaian, kami memerlukan..
(inspired
by lagu kedamaian with brother)
Artikel lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "kedamaian, hadirlah..!"
Posting Komentar