Ya,
pernikahan. Kalau ada yang berpikir ribet tentang yang satu ini maka bagiku
yang ini simple banget. Kenapa berpikir simple? Ini alasan awk:
1. Jodoh manusia
udah ditentukan sejak ia lahir. Sebelum manusia mencetak undangan pernikahan di
dunia, sejatinya dia sudah punya blue print undangan ketika baru saja lahir.
Dengan siapa menikah, tanggal dan seterusnya. Artinya, kalau memang si A
berjodoh dengan si B maka mereka pasti bertemu. Meski si A selalu lari-lari
menghindari si B. atau kalau si A dengan si B memang tidak berjodoh ya tidak
akan pernah bertemu meski keduanya memiliki cinta sepenuh langit dan bumi
(emang ada?).
2
2 2. Bagaimana
mengetahui dia jodoh kita atau tidak? Yang ini juga sederhana, amat sederhana.
Gak usah dibuat rumit, ribet, penuh spekulasi. Nah, bagi kaum adam yang demen
dengan seseorang dan memiliki niat menikah (bukan pacaran ya), maka segeralah
mengutarakan niatnya kepada orangtua si perempuan. Biarkan prosesnya berjalan
sesuai koridor (on the track). Jika dimudahkan semoga berjodoh, jika belum maka
coba lagi ya, pasti ada seseorang yang terbaik untuk kita. Balik lagi ke pasal
1. Jika diterima berarti puzzle itu udah ketemu, jika ditolak berarti bukan itu
puzzle kita. Cari puzzle lain. Simple kan.
3. . 3. Bagi para wanita
pun begitu, jika memang sudah berniat maka tidak dilarang mengungkapkan kepada
si dia (dengan cara yang ahsan dan sesuai syariat tentunya). Apakah bersedia
mengarungi bahtera hidup bersama atau tidak. Nah, yang ini cukup asing mungkin
dalam kehidupan bermasyarakat kita. Wanita melamar pria. Tapi tidak dilarang
selama caranya baik dan on the track.
4.
Poin 2 dan 3
hanya lah upaya untuk meyakini poin 1. Ikhtiarlah. Gak mungkin kan tiba-tiba
dua orang sudah berada di pelaminan yang sama. Emang dunia abracadabra..hehe
5.
The last but not
least, kita manusia hanya butuh 3 saja untuk melakukannya. Niat yang benar,
keberanian, dan tawakkal.
So, jangan
sekali kali berspekulasi dalam hal ini. Entar di belakang banyak makhluk hitam,
bertanduk, bergigi runcing memprovokasi. Naudzubillah..
Semoga
kita, siapapun itu tetap dijaga dalam kebenaran ketika menjemput takdir
masing-masing. Amin
Artikel lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Teori Pernikahan Ala Awak"
Posting Komentar