Bismillah..
Apa kabar hatiku?
sebongkah daging yang Allah beri kendali untuk mempengaruhi yang lainnya
iya, yang kadang lalai aku memperhatikan kebutuhannya
berharap ia baik-baik saja tapi tak melakukan apa-apa untuk menjaganya
merasa cukup kewajiban sebagai seorang Muslim terlaksana seadanya maka ia akan terjaga
kewajiban yang terkadang pun masih dilakoni untuk sekedar menggugurkan statusnya
dan ia pun terluka, tanpa kuminta
merintih karena sudah terlalu sering kupaksa
memahamiku tanpa mau tahu kapasitasnya
memaksanya bekerja di batas yang mungkin bukan porsinya
saat mata terjaga, kadang lebih sering bertanya
apa yang harus aku selesaikan hari ini?
pekerjaan apa yang harus beres tak bisa ditunda?
pencapaian apa lagi yang harus aku raih?
sekuat apa lagi aku harus bekerja?
kenapa semua rasanya masih stagnan?
dan saat semua tampak biasa, aku merutuknya
hatiku yang teramat setia
penasihatku..
teman terbaikku..
Meski begitu, ia tetap setia
mengingatiku dengan sederhana
bahwa semua ada waktunya
waktu pencapaiannya
Kita bekerja bukan sekedar untuk dunia
tapi ada tujuan yang lebih mulia, mengumpul bekal berjumpaNya
Akhirnya aku sadar dengan banyaknya hal yang aku lupa
aku fokus pada yang tiada, lupa mensyukuri yang amat banyak yang aku punya
termasuk ia, hatiku yang selalu ada
dalam setiap bahagia dan belumnya
Kawan, aku kembali..
pada harapNya, mengembalikan semua
senyum yang selalu aku punya
Alhamdulillah
Artikel lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "aku kembali"
Posting Komentar