Judul
: Kuingin Waktuku Jadi Jembatanku Menuju Surga
Penulis
: Ir. Abduldaem Al Kaheel
Penerjemah : M. Lili Nur Aulia
Penerbit :
Tarbawi Press (Februari 2016)
Halaman :
79
Bismillah
Judul
bukunya sejuk banget ya guys… Siapapun kita pastinya ingin mem booking satu
tempat lah minimal untuk diri kita di surgaNya. Dan mengajak keluarga, sahabat,
kaum muslimin untuk bersama-sama mempersiapkan bekal terbaik untuk Hari
Keabadian nanti. Kira-kira apa yang kita punya untuk memesan kursi disana ya?
Yup, kita punya modal yang sama. Waktu.
Pertanyaan
berikutnya adalah bagaimana caranya agar waktu yang kita punya tersebut
mengantarkan kita pada kebahagiaan abadi tanpa batas? Di buku inilah salah
satunya kita akan mendapat jawabnya.
Semakin
berkualitasnya buku ini karena didasarkan pada pengalaman penulis sendiri dan
sudah mempraktekkan serta telah mendapatkan manfaat yang besar dari
menjalankannya, selama kurang lebih 20 tahun. Wow,, jadi udah terbukti ya kan.
Berarti kita tinggal ikuti saja jalan yang sudah penulis paparkan. Tetap
disesuaikan dengan kondisi pribadi.
Langsung
saja, berikut adalah langkah yang penulis bagikan tentang cara manajemen waktu
metode Qur’ani.
Pertama,
Menentukan
target utama. Yakni ridha Allah swt. Selalu ingatkan diri bahwa apapun kebaikan
maupun aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencari ridha Allah swt.
Meyakini dan menanamkan dalam benak bahwa waktu yang kita miliki sangat
terbatas dan hanya sekali. Seperti yang Allah ingatkan dalam firmanNya, “ Dan
sungguh satu hari di sisi Robb mu itu seperti seribu tahun dari apa yang mereka
hitung.” (Al Hajj: 47). Hal ini akan menjadi pengingat diri untuk memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya dan menjauh dari hal sia-sia.
Kedua,
Membuat
jadwal harian, mingguan, atau bulanan. Jadwal yang akan memetakan waktu agar
teroptimalkan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Hal ini akan
mengurangi terbuangnya waktu kita untuk hal yang tidak bermanfaat. Berapa jam
yang kita manfaatkan untuk bekerja, membaca, menulis, beribadah, aktivitas rutin,
dan lainnya. Sebagian besar atau bahkan semua orang yang berhasil dalam
hidupnya adalah mereka yang setiap hari memiliki jadwal yang menjadi acuan
mereka untuk mengisi hari. Membuat jadwal ini adalah sesuatu yang wajib bagi
kita yang ingin memanajemen waktu dengan baik.
Kata
kunci dari penulis buku ini adalah, untuk mendapatkan keberkahan waktu tetap
beri porsi yang pas dalam keseharian untuk berinteraksi dengan Al Qur’an,
apakah untuk tilawah, menghafal, maupun mentaddaburinya.
Seperti
kata pepatah, “barangsiapa yang gagal merencanakan, maka ia merencanakan
kegagalan”. Jadwal harian atau mingguan adalah seperti perencanaan dalam
mengisi waktu yang dimiliki.
Ketiga,
Berdoa
sungguh-sungguh kepada Allah agar diberi kekuatan untuk melaksanakan jadwal
yang sudah disusun sedemikian rupa. Agar istiqomah melaksanakannya, agar terus
bisa melakukan upgrade kualitas diri, baik hubungan dengan Allah, keluarga, dan
masyarakat. Yakinlah dengan janji Allah bahwa barangsiapa yang meninggalkan
sesuatu (yang kurang baik) karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan
sesuatu yang lebih baik.
Hal-hal
lain yang bisa diperhatikan untuk manajemen waktu yang baik adalah dengan
selalu berkata baik, memaafkan, menerapkan prinsip pemisahan (skala prioritas),
mengarahkan pikiran untuk hal-hal yang positif, dan pastinya harus komitmen
dengan waktu efektif yang sudah ditetapkan.
Sebagai pengingat, penulis membagikan
beberapa hal yang harus kita hindari, karena dapat merusak waktu:
1. Hindari
sikap khawatir yang berlebihan. Karena hal tersebut bisa menyedot energi dan
waktu produktif.
2. Hindari
masalah yang bisa menjadikan waktu terbuang sia-sia.
3. Jauhi
sikap ragu-ragu, buruk sangka, memata-matai kelemahan orang lain, ghibah,
dusta. Karena hal tersebut merupakan musuh terhadap pemanfaatan waktu yang
efektif.
4. Tinggalkan
memandang apa yang diharamkan oleh Allah swt.
5. Jangan
tinggalkan satu hari pun kecuali dimanfaatkan untuk kebaikan.
6. Segeralah
perbaiki kesalahan, jangan ditunda.
7. Jangan
sombong.
8. Jangan
cepat emosi dan mudah marah.
9. Jangan
terus menerus mengulangi kesalahan.
10. Jangan
minum minuman keras, narkoba, jangan banyak mendengarkan music, karena hal
tersebut memperkeruh jiwa dan mengganggu konsentrasi pikiran.
11. Jangan
bersandar pada sesuatu selain Allah.
12. Lakukan
istikharah dalam mengambil sebuah keputusan.
13. Jangan
iri dan dengki terhadap siapapun.
14. Jika
duduk bersama orang lain, upayakan mengarahkan pembicaraan pada hal-hal yang
mengingatkan pada Allah, dan hal baik lainnya.
15. Jangan
menghina orang lain.
16. Jangan
gelisah, takut, dan sedih.
17. Jangan
putus asa.
18. Jangan
terburu-buru.
19. Jauhilah
perdebatan.
That’s
all, sebagai penutup mari kita taddaburi ayat berikut:
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Robb mu dan kepada syurga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang melakukan kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang
apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri, mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah
ampunan dari Robb mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai,
sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang
yang beramal. (QS Ali Imran: 133-136).
Wallahu
a’lam
Semoga
bermanfaat
Alhamdulillah
Belum ada tanggapan untuk "Resensi"
Posting Komentar